Pengalaman Migrasi dari Windows ke Linux Mint

Sudah hampir 2 bulanan ini saya tidak lagi menggunakan sistem operasi Windows.

Saya saat ini menggunakan sistem operasi Linux Mint, untuk laptop kesayangan.

Sampai saat artikel ini di buat, saya belum menemukan kesulitan yang berarti dalam menggunakan laptop bersistem operasi Linux Mint ini.

Mungkin karena saya hanya sebagai seorang blogger, jadi yang paling banyak saya gunakan di laptop hanya browser saja, beberapa aplikasi edit foto seperti Photoscape dan RIOT berjalan normal di linux Mint dengan bantuan Wine.

Memutuskan Migrasi dari Windows ke Linux Mint.

Bertahun-tahun lamanya, saya menggunakan windows hasil crackkan.

Dulu sempat terpikir untuk beralih ke linux, setelah melalui berbagai pertimbangan, baru 2020 ini lah saya murni lepas dari Windows dan menjadi Linux user.

Hal yang paling mendasari saya pindah ke Linux adalah pertimbangan halal haramnya uang yang saya hasilkan dari Internet.

Jadi BEGINI ceritanya…

Saya menggunakan Windows bajakan di laptop saya, dan laptop itu saya gunakan untuk mencari uang, sementara mereka yang membuat OS Windows pastinya tak rela donk produk yang susah payah pembuatannya di pakai secara ilegal alias di crack.

Lalu saya berfikir, apakah uang yang saya hasilkan dari laptop bersistem operasi hasil crackkan itu halal ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya analogikan sendiri..

Saya menggunakan mobil orang lain tanpa seijin yang punya, kemudian saya mendapatkan uang dari mobil tersebut, sementara orang yang punya mobil tidak mendapat apa-apa dari kita.

Duh di situ saya merasa sedih..

Saya merasa berdosa telah menggunakan barang yang bukan hak milik saya.

Apalagi uang yang saya hasilkan di pakai untuk menghidupi keluarga kecil saya.

Saya juga sempat ingin membeli lisensi Windows 7, dan bertanya dengan mengirim email ke microsoft Indonesia.

Ternyata, Mereka sudah tidak menjual lagi lisensi untuk windows 7, yang ada hanya windows 10. Karena memang microsoft sudah tidak lagi mendukung windows 7 sejak beberapa tahun yang lalu.

Sementara saya tidak senang dengan window 10, saya sudah sangat nyaman dengan windows 7.

Selain dari sgi kanyamanan, juga terkait harga, Windows 10 cukup mahal juga, belum lagi kalau saya mau pakai microsoft officenya.

Memang banyak di marketplace belakangan ini yang menjual lisensi windows dengan harga yang sangat murah, bahkan ada yang 30 ribu, per lisensi.

Para penjual lisensi di marketplace tersebut mengklaim bahwa produk yang mereka juga asli.

Tapi saya tidak yakin dengan harga semurah itu windowsnya asli.

Karena saya lihat di situs microsoftnya langsung, harga lisensi windows 10 home untuk satu PC sekitar 2,6 Juta dan untuk windows 10 pro sekitar 3.8 juta.

Apa mungkin yang di marketplace itu asli, dengan harga ratusan ribu bahkan puluhan ribu?

Harga Windows Asli Microsoft
Harga Windows 10 Asli di situs Microsoft diakses 5 September 2020

Ketika melihat kenyataan harga lisensi windows yang mahal, akhirnya saya memutuskan untuk migrasi ke Linux, meski saya ragu karena saya beranggapan linux itu susah, segala macem harus pakai Command Line.

Dari beberapa forum menyarankan untuk menggunakan Ubuntu bagi pemula di linux.

Saya Install di laptop dan ternyata Linux tidak sesulit yang saya bayangkan.

Bahkan setelah beberapa hari saya menggunakan linux, saya merasa LINUX LEBIH MUDAH DI GUNAKAN.

Memang ada bebrapa yang masih harus menggunakan perintah di command line. Tapi hampir semuanya bisa menggunakn mouse, alias klik-klik.

Setelah saya mencoba Ubuntu 20.04, salahsatu laptop saya saya coba Install Linux Mint.

saya makin senang ternyata linux mint interfacenya lebih mudah dari Ubuntu, lebih ringan dan pokoknya sangat gampang.

Driver laptop pun semua otomatis terinstall, tidak ada masalah, Sound, Wireless, grafik semua auto ke install normal.

Saya mulai yakin, 3 laptop yang ada di rumah saya install linux mint semua.

Punya adek saya pun yang masih SMA, saya Install Linux Mint.

Linux Mint ini gratis, bernar-benar gratis, untuk Offinya ada Libre Office yang juga gratis, Libre Office ini sama persis dengan Ms Office nya microsoft yang harganya mahal itu.

di Linux Mint juga kita bisa menggunakan aplikasi windows dengan bantuan Wine.

Seperti Photoscape, tidak ada versi linux nya, tapi dengan menggunakan Wine, Photoscape bisa berjalan dengan baik di Linux.

Yang saya sesalkan adalah, kenapa NGGAK dari dulu saya pakai linux kalau ternyata semudah ini menggunakannya.

Di bawah adalah tampilan desktop linux mint saya, di bagian bar bawahnya, ada beberapa aplikasi windows yang berjalan normal di Linux Mint, (Photoscape, winscp).

Linux Mint
Tampilan Desktop Linux Mint Laptop saya (Thinkpad X240)
Libre Office Calc
Tampilan LibreOffice Calc (mirip Excel di MS Office)

Spesifikasi Laptop

  • Merk : Lenovo Thinkpad X240
  • Processor : Core i7 4600
  • RAM : DDR3L 1,3V Samsung 8GB
  • Hardisk : 180 GB SSD Intel

Linux Mint juga berjalan normal di laptop jadul saya yang hanya menggunakan RAM 2 GB dan Processor Dual Core Intel.

Jika ada yang mau migrasi ke Linux Mint atau punya laptop/PC jadul, bisa coba install Linux Mint ini, ringan dan tentunya tidak ada masalah dengan lisensi karena pure gratis.

Atau buat kamu yang butuh bantuan, terkait linux mint, atau gak punya Installernya, bisa komen di kolom komentar di bawah ini.

MARI KITA INSYAF DARI MENGGUNAKAN SOFTWARE BAJAKAN !!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *